Chef Kinti


            Arif Sugiarto, yang biasa dikenal dengan panggilan Chef Kinti adalah CDP Pastry di Nestcology. Chef yang suka bercanda ini lahir di Semarang, 28 April 1986. Dia memiliki hobi bersepeda ontel, sampai sepeda ontelnya di modivikasi sedemikian rupa jadi sepeda ontel yang unik. Dia juga bergabung di KOSTI Semarang (Komunitas Sepeda Tua Indonesia). Saking cintanya dengan sepeda ontelnya, beliau juga pernah ikut touring ke demak, kudus bahakan sampai ke jogjakarta.

            Pertama kali ketemu dengan Chef Kinti waktu aku ada test food di Nestcology. Saat itu aku buat chocolate pannacotta, dan chef kinti membatu aku apa saja yang aku butuhkan saati test food. kesan pertama ketemu chef kinti dulu, orangnya ramah, suka bercanda dan pekerja keras. Bisa aku lihat saat waktu aku buat wadah panna cotta , dengan segera chef kinti mencari wadah yang aku inginkan. Dan sekarang jadi partner kerja dengan chef kinti, memang beliau ini pekerja keras, ramah, suka bercanda dan nomer satu kalo soal kebersiahan.

            Dulu chef kinti pernah kuliah sampai D3 di Jakarta, tapi beliau lebih memilih kembali ke daerah asalnya untuk kerja di kitchen. Pertama kali beliau kerja di kithen itu sebagai steward di salah satu Japanese Resto di Semarang pada tahun 2008. Walaupun beliau tidak pernah kuliah jurusan kuliner, tapi beliau memiliki semangat yang luar biasa untuk belajar tentang kuliner. Beliau juga sering melihat acara memasak di tv, memperhatikan orang masak dan sering membantu ibunya masak. Beliau memang suka memasak sejak dulu, alasanya karena di bidang kuliner itu menyenangkan. Banyak ilmu yang bisa dipelajari karena memasak itu gak sekedar di uji dari segi rasa, apakah makanan itu enak atau enggak. Tapi ada cooking metode yang jarus dicermati, harus memperhatikan dari segi rasa, penataan, tekstur, tingkat kematangan dan lain lain.

            Sekitar 9 tahun, chef kinti bekerja di Kitchen. Beliau juga pernah bekerja di berbagai japanese resto di semarang. Dan Sampai sekarang beliau bekerja di Nestcology. Selama berkerja selama 9 tahun itu, beliau mendapatkan banyak pengalaman suka duka kerja di kitchen. Sukanya beliau kerja di kitchen itu bisa mendapatkan ilmu baru tentang hal hal yang belum di ketahui sebelumnya, bisa berbagi ilmu dengan orang lain dan bisa menginspirasi untuk masa depan seandainya tidak bekerja di restooran lagi bisa bikin usaha sendiri. Belau mengaku kalau kerja di kitchen memang capek, tapi kata capek itu bisa kita minimalkan dengan kerja secara ikhlas, tidak mengeluh dan selalu siap siaga ketika ada orderan banyak secara mendadak.” Jadi atasan itu kadang tidak menyenangkan, jika rekan kerja melakukan keasalah pasti yang kena marah atasan dulu tapi aku berusaha untuk tidak memarahi rekan kerja. Aku akan mencoba memberikan contoh yang lebih baik lagi, sebab jika segala sesuatu itu dikuasai dengan amarah maka tidak akan menyelesaikan masalah. Hanya akan mempericuh suasana, karena di kitchen tempanya sudah panas, suasan bisa lebih memanas. Lebih baik intropeksi diri sendiri, tidak mengurui, dan menyalahkan karena dunia kitchen itu satu tujuan, yaitu kita memasak dan memberikan yang terbaik untuk pelanggan”,kata chef kinti lagi muter muterin pisau.

            Aku sering bercanda dengan beliau kalau satu shift, apalagi kalau beliau menyuruhku untuk buat sesuatu, pasti aku bilang”yes,chef!”. Dan saat itu juga beliau pasti bilang,’’mbulll, koe ngece aku yo? (mbulll, kamu menghina aku ya?)”. “enggak chef, kalu di film kan gitu. Kalau chefnya nyuruh apa, pasti bawahanya langung melakukan apa yg diperintahkan atasannya “, kataku sambil senyum. Walaupun chef kinti sudah punya bawahan, beliau tetep rendah hati. terkadang chef  bikin sebel. Kalau aku tanya sesuatu serius, dia jawabnya dengan candaan. Sumpah bikin males kalau gitu. Kalau dah gitu aku balasnya “yes,chef!’’sambil aku tertawa.

            Urip iku Urup, itulah tujuan hidup che kinti saat aku melalukan wawancara kemari. Jadi orang hidup itu harus jadi orang yang bisa bermanfaat untuk orang lain. Dan yang terpenting mencintai Allah dan orang orang di sekitar kita. Saya juga sependapat dengan beliau. Tujuan hidupku juga berusaha memberi manfaat untuk orang lain. Terkadang aku juga berpikir, “seberapa besar aku sudah menyalakan diri sendiri supaya sekitar aku menjadi lebih terang?”. Mungkin itu kelihatan seperti pamer, tapi kalau di sederhanakan lagi,”seberapa besar aku sudah mencoba memulai untuk menyalakan diri sendiri?’’ kesannya masih sangat jauh dari tujuan awal. Tapi aku akan mencoba, mencoba dan akan terus mencoba. Karna menurutku, sebaik baiknya orang adalah orang yang bisa bermanfaat untuk orang lain.

            Di akhir wawancara dengan chef kinti aku meminta nasehat dari beliau, dan aku suruh untuk menulisnya di kertas. Kadang geli sendiri kalau bacanya, tapi nasehatnya emang bener sih. “jadilah kamu orang yang hebat bukan untuk memnfaatkan orang untuk diperbudak tetapi menyadi penyemangat yang hangat. Jika kamu sudah menjadi orang sukses nanti, jangan lupakan aku ya... hahahaha.. tetap selalu menjaga kebersihan dimanapun berada. Diet sehat dan selalu menjaga kesehatan... hahaha... narsis boleh tapi kalo sebelum sholat jangan foto foto terus ya, takutnya malaikat tidak mencatat sholatmu... ckckckck... GANBATTE KUDASAI!!”. Itulah nasehat dari beliau, paling geli yang bagian akhir tentang sholat. Emang iya sebelum sholat suka foto dan main bumerang di instagram, soalnya sambil nunggu yang lain wundhu. Haha.. makasih banyak ya pak kinti untuk ilmunya. Aku bisa belajar banyak dari Pak Kinti. Semoga sehat selalu dan segera dikaruniani anak. Aamiin

            Itu semua hasil dari wawancara dengan chef kinti, semoga bisa memberikan manfaat untuk para pembaca dan terima kasih banyak sudah membaca tulisanku yang masih jauh dengan kata sempurna ini. semoga bisa menginspirasi. 

Comments

Popular Posts